Ujung Genteng si Pantai Perawan

by - 12:41:00 AM



Heyho Bloggers,

Postingan kali ini aku akan mereview kembali kenangan saat mengarungi indahnya salah satu Pantai di Pulau Jawa yang sampai sekarang masih membekas dengan rapi dalam memory.

1
Jakarta, 30 Januari 2014
Aku bersama teman-teman kampusku, yakni Finky, Iis, Dwi, Tante Mety, Fadil, dan Iwan melakukan perjalanan ke Ujung Genteng dengan bermodalkan bekal uang yang amat pas-pasan. Kami pergi menggunakan mobil Kijang hasil pinjaman dari Ayahnya Fadil. Sebelum berangkat kami semua berkumpul dikost-kostan Tante Mety untuk mengecek kembali bawaan masing-masing apakah sudah lengkap atau belum sembari menunggu kedua teman laki-laki kami memanaskan mobil. Setelah semua selesai, sekitar pukul 21.00 WIB kamipun memulai perjalanan dengan tak lupa membaca Basmallah.
***


2
Sukabumi, 31 Januari 2014
Pukul 03.30 WIB aku dan teman-teman akhirnya tiba di kampung halaman Tante Mety. Letaknya persis didekat Pantai Pelabuhan Ratu. Namanya Desa Simpenan, Sukabumi. Desa yang teramat asri dan masih tercium sangat jelas hawa-hawa tradisional membuat suasana hati begitu rileks dan lupa akan hiruk pikuk kota Jakarta. 

Kedua orangtua Tante Mety sangatlah ramah menjamu kami. Dihidangkannya kami teh tubruk hangat lengkap dengan kue kering ala desanya. Hidangan yang cukup mengenyangkan perut setelah semalaman menerjang rasa lapar disepanjang perjalanan. Kami ber-enam bergitu antusias mencicipi aneka hidangan sambil asik becanda hingga lelah menyapa dan kemudian kami satu persatu-pun tertidur dengan pulasnya.

Desa Simpenan, 31 Januari 2014
Matahari mulai naik, suara-suara merdu jangkrik-pun mulai perlahan pergi. Aku terbangun dengan mata sumbang penuh lelah, ku lihat beberapa temanku sudah terbangun sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Mereka masih dengan pakaian semalam, kelihatannya mereka masih belum ingin beradaptasi dengan udara dingin pedesaaan makanya mereka belum ingin pergi mandi. Puas sudah menerawang, tak sedikitpun ku melihat ada Tante Mety terekam dalam pandanganku, oh kemana kah dia?

"Taraaaa... sarapan sudah siap. Ayok semua ngeriung yuk... cobain masakan aku hehehehe." teriak Tante Mety membangunkan kami semua dalam lamunan.

"Wah lu diem-diem jago masak juga yah kak, asikkk deh! nikah-able banget, hahaha" saut Dwi menularkan tawa kepada semua.

Suara dentingan piring-pun pun memecahkan kesibukan kami masing-masing. Semua berantusias untuk segera mencicipi masakan itu. Ada pepes ikan, sayur sop isi tetelan, tahu goreng, tempe goreng, lengkap dengan kerupuk dan sambalnya.
Tepat pukul 13.00 WIB kami melanjutkan perjalanan kami ke tempat tujuan. Aku dan yang lain saling berpamitan dengan kedua orangtua Tante Mety sekaligus berterima kasih atas wejangan ramahnya menyambut kami, manusia-manusia merepotkan hihihi...

Cusss... 
Dan akhirnya kami pun on the way Ujung Genteng... Petualangan sesungguhnya-pun dimulai ^^

Jalanan berliku dikelilingi hamparan perkebunan teh yang luas membuat kami tak ingin diam saja duduk manis di dalam mobil, kami pun memutuskan singgah sejenak untuk sekedar menghirup udara perkebunan sekaligus mengabadikan moment dalam bingkai foto.

Perkebunan Teh, Sukabumi


Perkebunan Teh, Sukabumi

Selesai jeprat-jepret, kami kembali melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan. Masih sekitar kurang lebih 2 jam kami bisa sampai ke tempat yang kami tuju. 

Ujung Genteng, 31 Januari 2014
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang akhirnya kami-pun tiba ditempat penginapan. Oh alangkah senang hati ini akhirnya bisa menginjakkan kaki di tempat yang dinanti-nanti.

Yeaaah!! Welcome to Ujung Genteng! hehehe

Villa Teratai, Ujung Genteng
Penginapan yang kami pesan cukuplah terjangkau, terdapat dua kamar, satu dapur, satu kamar mandi dan ruang TV didalamnya. Bisa dikatakan lebih dari cukup lah untuk mahasiswa dengan isi dompet pas-pasan seperti kami hehehe.
Tidak ingin lama berceloteh, aku dan teman-teman akhirnya segera memindahkan barang bawaan dari mobil ke tempat penginapan. Setelah beres, kami semua memutuskan untuk jalan-jalan menikmati keindahan sore sembari menyaksikan peristiwa tenggelamnya Matahari.

Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng
Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng
Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng
Tidak ingin merasa rugi melewatkan moment ini, kami pun habiskan waktu dengan mengambil gambar sebanyak-banyaknya. Rasa lelah, pusing dan kantuk terasa hilang begitu saja, terlebih pada saat kami melihat sunset yang cantik di depan mata.

Sunset Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng
Begitu cantik, bukan?
Ingin rasanya aku tak ingin berkedip walau hanya sekejap.
Keindahannya begitu menghipnotis jiwa ini.
Ingin rasanya berlama-lama larut melihat sang Matahari dijemput.
tapi gelap gulita begitu pekat dirasa.
Kami memutuskan untuk kembali ke penginapan agar tidak terjebak malam.
***

3
Ujung Genteng, 01 February 2015
Selamat Pagi Sukabumi.. ^^
Selamat Pagi hamparan lautan luas didepan mata.. ^^

Udara sejuk pepantaian yang begitu khas terasa menyejukkan rongga dada. Dibawanya kami oleh keinginan yang besar menelusuri pesisir pantai untuk melihat keindahan si pantai perawan. Lagi dan lagi kami berfoto ria, berlari-lari sembari mengumpulkan batu. Seperti kembali menjadi anak kecil yang begitu bahagia tanpa masalah, Subhanallah...

Sangking asik bermain, kami tersadar bahwa hari sudah semakin siang, matahari tidak lagi malu-malu menunjukkan silau cahayanya dan tiada satupun diantara kami sudah mengisi perutnya. Suara kerucuk-kerucukpun menggaung saling bersautan. Permainan kami hentikan sebelum hari semakin siang, kami memutuskan untuk pulang dan sarapan. Di dekat tempat kami menginap terdapat sebuah kafe. Kafe tersebut seperti sengaja mereka buat untuk menjamu para tamu yang berniat liburan ke Pantai Ujung Genteng. Menunya begitu sederhana, hanya ada indomie, nasi goreng, ayam bakar, dan ikan bakar. Piluhan nasi goreng adalah yang paling tepat untuk sekedar mengganjal si perut sampai datang waktu makan siang.

Sepiring nasi goreng lengkap dengan telur dan ayam sebagai pendampingnya, juga segelas teh manis hangat yang tenyata kurang manis sudah lumayan melepaskan rasa lapar dan dahaga kami setelah sepanjang pagi bermain. Obrolan renyah-pun ikut meramaikan pagi kami selama asik menyantap sarapan pagi. Selepas sarapan, beberapa dari kami pergi meninggalkan Kafe untuk bergantian mandi. Sementara aku dan Iis tetap meneruskan obrolan kami hingga tiba saatnya kami mendapat giliran untuk mandi pagi sebelum melanjutkan jalan-jalan ke tempat berikutnya.

Yap, finally semua sudah ready! dan sekarang saatnya kami  berangkat mengunjungi tempat list liburan yang sudah kami rencanakan, yaitu Pantai. Dan sebelum tancap gas, aku dan teman-teman berunding terlebih dahulu kira-kira pantai apa yang pertama kali akan dikunjungi. Dari beberapa list yang dibawa ada pilihan Pantai Ombak 7 dan Pantai Cipanarikan atau Pasir Putih, nah kira-kira pantai mana yaaa yang memungkinkan kami kunjungi duluan...?

Iwan dengan semangat 45 menancapkan gas mobil, sementara aku dan yang lain asik bernyanyi, ketawa-ketiwi menikmati suasana perjalanan, berbeda dengan Tante Mety, ia tampak begitu asik sendiri dengan android barunya yang masih berumur seminggu. Namun tak selang berapa lama tiba-tiba ia pun mengajak kami semua untuk membuat video rekaman perjalanan. Satu persatu dari kami mengeluarkan komentar perjalanan dengan diiringi backsound "Hey, Soul Sisternya - Maroon Five" Tante Mety-pun mulai merekamnya. 

JEDUGGG.....!!!!@#@$%#%^$^&$%()*!@#$%$#$#%^

Semua hening...
Semua terdiam...
Mesin mobil-pun mati...

Yap, mobil yang kami tumpangi bannya tersandung batu besar dan kami terjedug. Semua hening sesaat kemudian sibuk memegangi kepala masing-masing. Tak lama kami-pun menyadari bahwa ada benjolan di masing-masing kepala kami (jidat), dan rekaman-pun terhenti. 
***

4
Setelah berlama-lama melewati jalan rusak yang penuh dengan bebatuan dan juga lubang tiba akhirnya kami di pemukiman warga, kemudian kami memutuskan untuk rehat dan membeli minuman untuk bekal di perjalanan. Selain itu, kami juga menanyakan trek menuju pantai Ombak 7 dan Cipanarikan kepada salah satu warga dengan bahasa daerah "Sunda" yang kalau ditranslate mungkin bunyinya seperti ini.

Iwan : "Pak, mau tanya-tanya boleh?"
Warga : "Boleh A' mau tanya apa?"
Iwan : "Begini Pak, kami mau ke Pantai Ombak 7 dan Cipanarikan, kira-kira dari sini sampai sana itu berapa lama ya Pak?
Warga : "Ooh kalo mau ke Pantai Ombak 7 AA' dan teman-teman harus naik ojek karena jarak tempuh untuk kesana lumayan jauh dan memang hanya bisa dilalui dengan motor saja, tetapi kalau Cipanarikan/pasir Putih bisa jalan kaki.
Iwan : "Ooh begitu ya Pak, terimakasih banyak ya Pak."
Warga : "Iya A' sama-sama."

Kami-pun berlalu melanjutkan perjalanan. Tak lama meluncur akhirnya kami menemukan hutan yang katanya harus dilalui jika ingin menuju Pantai Pasir Putih. 

Setapak demi setapak kamipun mulai menelusuri jalan itu.

Sepenggalan perjalanan aku dan kedua temanku menyempatkan diri mengambil gambar.


Setelah kurang lebih 45 menit berjalan, akhirnya sampai juga di tempat tujuan, yeaaaah! Pantai Pasir Putih... Subhanallah...


And..... this is it! Pantai Indah pertama yang aku lihat selama 21 tahun. Yaaa.. ada tragedi yang terselip didalamnya saat perjalanan menuju pantai ini, mungkin kalian masih ingat aku sudah menuliskannya sebelum ini hehehe, mobil yang ditumpangi tersandung batu besar dan taraaaa segala rasa sakit ataupun lelah yang terasa pupus sudah ketika melihat hamparan luas pantai pasir putih ini. Kami berteriak kegirangan, berlari-lari bak anak kecil. Sungguh indah ciptaanmu, Tuhan... 




Kira-kira seperti inilah gambaran perjalanan kami, ada bermacam-macam rasa di dalamnya. Hanya bermodalkan nekat dan uang yang seadanya kami bisa melihat hal baru, merasakan pengalaman baru, Subhanallah...
bagi kalian yang mau nge-trip juga ke Pantai Ujung Genteng, jangan lupa kunjungi Penangkaran Penyu juga yaaa... lumayan buat pengetahuan hehehe, dan satu lagi yaaa... kalian juga wajib mengunjungi salah satu Curug yang berada di sekitaran sana, namanya Curug Cikaso... keren bukan main dan aku bisa jamin kalian gak akan menyesal berkunjung kesana.

Penangkaran Penyu





Curug Cikaso





Yeaaay, Selamat menjadi pembolang di tanah Indonesia! Save Indonesia, Explore Indonesia.
Salam Traveling!

You May Also Like

0 comment

Instagram