Jangan ngaku Hits kalau belum ke Museum MACAN!

by - 1:42:00 AM



Ngomong-ngomong soal hits, kalian sudah tau belum kalau Museum MACAN sudah jadi salah satu tempat hits dan instagramable di Jakarta? wajib banget nih masuk daftar kunjungan weekend kalian buat yang hobby hunting-hunting atau sekedar pamer foto kece di instagram (seperti aku :p).

Sedikit ada cerita lucu sih pas dengar nama tempat ini. Mungkin sebagian orang atau malah cuma aku aja ya :p mengira awalnya Museum ini adalah tempat bersejarah yang menyimpan serba-serbi miniatur macan, informasi tentang jenis-jenis macan didunia atau malah ada macan sungguhannya. Aduh polosnya aku ini hahaha.. padahal kalau saja tadinya aku mau mencari tahu terlebih dahulu dan tidak berasumsi aku pasti tidak akan sengawur ini.

Jadi nama MACAN sebenarnya itu hanya singkatan ya guys, yaitu singkatan dari Modern and Contemporary Art in Nusantara jadi bukan macan hewan lho. Museum ini terletak di daerah Kebun Jeruk atau tepatnya di AKR Tower, Jl. Panjang No. 5 RT.11/RW.10, Jakarta Barat. So, pasti mudah banget dong kalian temukan.

Oia museum ini dibuka setiap hari kecuali hari Senin dan hari libur nasional dengan jam berkunjung mulai pukul 10 pagi hingga 7 malam dan antriannya akan ditutup pada pukul 5 sore jadi untuk kalian yang ingin berkunjung harus perhatikan waktunya ya jangan sampai kesana saat antrian sudah tutup hehehe, dan aku sangat menyarankan untuk datang pada saat jam museum dibuka yaitu mulai pukul 10 pagi karena kalian akan lebih leluasa menikmati setiap karya seni karena dari pengalamanku tiba disana pukul setengah 4 sore aku harus dihadapkan dengan ratusan orang yang mengantri didepanku untuk sekedar membeli tiket maupun masuk kedalam ruangan berbentuk kubus yang dipenuhi lampu-lampu indah atau yang diberi istilah dengan Ruang Cermin tak Terhingga - Kecemerlangan Jiwa / Infinity Mirrored Room.  

Infinity Mirrored Room merupakan bagian dari seni "Infinity Mirrored Room" yang pertama kali dibuat oleh senima asal Jepang, Yayoi Kusama, pada tahun 1965. Menurut sejarahnya, Kusama pindah dari Tokyo ke New York pada tahun 1957, tempat di mana karya-karya-nya yang produktif dan ekperimental dalam bentuk performans, film, patung, dan lukisan, mencerminkan semangat masa itu, menentang masyarakat yang konservatif melalui kemerdekaan seksual.



Kira-kira seperti inilah potret antrian memasuki Infinity Mirrored Room.





Dalam antrian tersebut aku menghabiskan waktu hampir 2 jam lamanya, sangat melelahkan bukan? hingga sempat terbesit keinginan untuk menyelesaikan antrian dan kembali lagi lain waktu namun rasanya sayang sekali karena sudah separuh jalan. 

Posisi tempat aku berdiri saat sudah didepan kubus.

Yeah, akhirnya penantian panjang berakhir sudah, aku-pun diberi pengarahan oleh panitia agar berhati-hati saat didalam karena terdapat kolam air yang kasat mata, mereka juga memberitahu bila kami hanya memiliki waktu 45 detik untuk menikmati ruangan kaca tersebut dan ketika panitia sudah mengetuk pintu, itu berarti waktu kita telah habis.

Yap, inilah tampilan Infinity Mirrored Room yang dinanti-nantikan, mempesona bukan? hehehe rasa lelah dan hampir menyerah-pun hilang sudah karena melihat keindahan karya seni ini.

Infinity Mirrored Room

Berdasarkan buku panduan yang sengaja disediakan oleh panitia pengelola, Museum ini adalah institusi pertama yang memberikan akses publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia dan Internasional yang bukan hanya signifikan, namun juga terus berkembang. Museum ini memiliki koleksi lebih dari 800 karya seni, di mana sekitar 50 persennya terdiri dari karya seni terkemuka dari Indonesia dan 50 persen lainnya dari Eropa, Amerika Utara, Tiongkok dan bagian Asia lainnya.

Beginilah beberapa potret karya seni pada Museum MACAN selain Infinity Mirrored Room.






Sawahlandschaft mit Gunung Agung (1939) by WALTER SPIES (b. Russia, 1895-1942)

Andong (1968) by AFFANDI (b. Dutch East Indies, 1907-1990)
 
Lelehan Emas Pada Relief Gunungan (1973) by AHMAD SADALI (b. Dutch East Indies, 1918-1983)



In the Floating World (1999) by YOSHITOMO NARA (b. Japan, 1959)





Oia, selain digunakan sebagai tempat hunting dan menambah wawasan, museum ini juga menawarkan berbagai program yang sesuai kebutuhan pengunjung yang beragam lho. Program-program tersebut berhubungan dengan karya seni yang sedang dipamerkan dan berubah secara berkala. Mereka juga berkomitmen untuk membuat karya seni dapat diakses oleh masyarakat luas, terutama kaum muda dan anak-anak.

Untuk bisa masuk ke dalam museum ini kalian cukup merogoh uang sebesar Rp. 50,000,- untuk dewasa, Rp. 40,000,- untuk pelajar dan Rp. 30,000,- untuk anak-anak.

Box untuk membeli tiket masuk

Dan seperti kebanyakan museum lainnya, disini juga menyediakan toko yang menjual souvenir-souvenir untuk dibawa sebagai oleh-oleh pengunjung lho.

Box souvenir



 


So, gimana guys, masih belum tertarik untuk berkunjung? hehehe
Tunggu apalagi?? Ayok ajak pacar, sahabat atau keluargamu kesini! :D


Don't forget to follow me!
 Facebook : Dian Pertiwi
Instagram : @chikimeiki
Twitter : @chikimeiki 


You May Also Like

0 comment

Instagram