Bismillahirohmanirohiim...
Wahai Allah Wahai Rabku,
Rencana apa lagi yang sedang Engkau tuliskan untuk ku?
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan kini sudah sekian bulan terlewati ujian tanpa henti. Entah ini semua pantas atau tidak aku sebut sebuah ujian karena aku sadar aku bukanlah hamba-Mu yang beriman, hamba-Mu yang senantiasa menjalankan perintahmu dengan taat, hamba-Mu yang senantiasa takut dan menjauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan dosa. Aku bukan manusia yang sesempurna itu. Kejutan-Mu setiap detiknya tiada henti. Aku ingin marah, aku ingin teriak, aku ingin menangis. Semua itu aku bendung karena aku masih ingat kalo aku masih memiliki Mu.
Satu persatu menjauhi dengan sebab yang pasti, pasti bila aku sama sekali tak memiliki maksud apalagi tujuan untuk menyakiti. Saat ini aku merasa sangat bodoh dan sendiri, aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. Semua semakin terlihat salah Ya Allah. Tak pernah sedikit terpintas dalam otak ku untuk niat mendzolimi saudara-saudara disekitarku, Demi Allah, Demi Engkau Ya Allah, karena sesungguhnya aku masih takut dengan panasnya api Neraka-Mu. Saat cacian dan hujatan tertuju padaku, aku hanya berbelas kasih pada hati dan mata ini agar mampu tegar dan tetap berdiri dengan penuh kekuatan. Semua ini sangat sulit Ya Allah, aku bukan Malaikat-Mu, aku bukan Nabi-Mu, dan aku juga bukan manusia sempurna ciptaan-Mu. Sampai kapan semua ini akan berakhir, Ya Allah?
Satu persatu menjauhi dengan sebab yang pasti, pasti bila aku sama sekali tak memiliki maksud apalagi tujuan untuk menyakiti. Saat ini aku merasa sangat bodoh dan sendiri, aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. Semua semakin terlihat salah Ya Allah. Tak pernah sedikit terpintas dalam otak ku untuk niat mendzolimi saudara-saudara disekitarku, Demi Allah, Demi Engkau Ya Allah, karena sesungguhnya aku masih takut dengan panasnya api Neraka-Mu. Saat cacian dan hujatan tertuju padaku, aku hanya berbelas kasih pada hati dan mata ini agar mampu tegar dan tetap berdiri dengan penuh kekuatan. Semua ini sangat sulit Ya Allah, aku bukan Malaikat-Mu, aku bukan Nabi-Mu, dan aku juga bukan manusia sempurna ciptaan-Mu. Sampai kapan semua ini akan berakhir, Ya Allah?
Jiwa dan bathin ini teriris pedih setiap kali ku temui selembar caci.
Aku tak sekuat mentari yang rela terbakar demi kemaslahatan dunia.
Aku bukan hujan yang rela basah demi kesuburan isi muka bumi ini.
Sekali lagi, aku tak memiliki niatan untuk mendzolimi saudara-saudaraku Ya Allah. Aku mencintai mereka meski mereka telah terlanjur membenci aku, doaku selalu mengiringi mereka. Aku ingin semua kembali seperti dulu. Semua baik-baik saja. Semua indah-indah saja.
Ampunilah dosaku, Ya Allah...
0 comment