Aku Percayakan Padamu

by - 2:20:00 AM

Setiap waktu walau di keramaian, hidup tetap terasa terasingkan. Aku terlalu terbiasa dengan saat-saat seperti ini. Saat dimana dunia membiarkan hatiku terdampar tanpa arah. Saat dimana semuanya terdiam seperti tak bernyawa. Memang mudah mencari kesenangan tapi sangat sulit membagi kesenangan itu, ketika kita tertawa sendiri apa nikmatnya? Ya, aku butuh sekali sosok pendengar kesenangan itu. Ini adalah awal warna yang baru dan mereka datang satu persatu didepan muka dengan segala bingkisan yang mereka siapkan. Apa yang harus diambil dari mereka atau mereka yang rebut dari tubuh ini. Oh tidak! itu sama sekali tidak menarik. Ya.. ini hanyalah sebuah proses pencarian sebuah cermin yang hilang pada tubuh rapuh ini. Cerminan yang setia mendengar celotehan keluh kesah, bukan hanya datang lalu pergi sesukanya dan memberi pesona pada semua. Ya.. waktu terus berjalan dan telah membawaku hampir di penghujung tahun ini.


Saat harapan masih ada, hasrat ini masih kuat untuk mencarimu. Tiap hari keinginan terbit lebih awal agar sosok sepertimu tidak didahului awan-awan gelap yang menutupi cahayamu. Ya.. dimanakah dirimu yang masih samar-samar seperti apa rupanya.

Dan saat jiwa ini benar-benar terasa remuk, Tuhan menghadirkanmu. Betapa bahagianya sampai tiap sel-sel yang ada dalam tubuh ini kembali hidup lalu mulai hilang wajah murung yang kesepian. Memang ada banyak hal yang tidak bisa kita atur sesuai rencana, semua selalu mengejutkan, begitu rahasia... ya.. rahasia. Seperti sosok dirimu yang terkunci rapat lalu datang penuh keterbukaan membuatku terpancing keluar. Aku bahkan telah merajut ribuan cahaya untuk penantian panjang ini. Hampir saja butiran-butiran bening di mataku terjatuh karena rasa haru ini. Terima kasih Tuhan... Kau telah memberikan hadiah menakjubkan untuk penantianku selama ini. 

Tiap detik memperhatikan yang bisa dijangkau tubuh ini dengan penuh keingintahuan. Apa sajakah yang ada dalam tubuh itu? Rasanya begitu kuat keinginan ini untuk menggalinya lebih dalam. "Hei, apa kesukaannya, keinginannya, perasaannya, cita rasanya,  ketidaksukaannya dan masih banyak lagi keingintahuanku padanya. Perlahan-lahan ia menunjukkan hal-hal pada dirinya yang sungguh mempesona. Matahari bersinar dari ufuk timur. Burung-burung terbang tinggi menimbulkan kebisingan yang menenangkan. Embun menempatkan diri di atas dedaunan. Sinar matahari memaksa masuk melalui celah-celah tak tertutup hingga kemudian terasa getar kecil dari ponselku, kulihat ada ucapan selamat pagi di BBM datang darimu, klise tapi itu sangat berarti.

Warna hitam tak terlalu menarik tanpa ada putih yang kontras disisinya dan seperti itulah hidup, lebih penuh warna bahkan warna pelangi tidak akan pernah cukup mewakilinya. Semua tidak akan berjalan mulus pasti ada kalanya kerikil tajam kita temui saat melewatinya. Walau begitu, bila bersungguh-sungguh melewatinya maka kan terasa mudah dan bahkan tiap detailnya bisa terasa sungguh nikmatnya. Bukan dunia namanya jika tidak dipenuhi oleh hal-hal yang membingungkan. Hampir semua diciptakan selalu memiliki hal yang berseberangan. Ada cinta, ada benci. Ada sennag, ada sedih. Ada tua, ada muda, Ada pertemuan dan ada perpisahan. Perpaduan komponen yang jauh berbeda itulah yang kadang membuat hidup terasa lebih indah, atau sebaliknya menjadikan seseorang lebih memilih meninggalkan kehidupannya. 

Saat           ini           sampai           tercapai           tujuan           inilah           ceritanya  ..................................................................................................................................................................

Tujuan bukan hanya titik puncak tapi bagaimana setiap tetesan cerita dari proses ia terbentuk, lalu pertama kali jatuh, sampai ia menguap dan kembali ke asalnya. Dan itu semua aku percayakan padamu, Sayang.


Jakarta, 30 September 2015

Yours,


-E.T.H-

You May Also Like

0 comment

Instagram